Peringatan Pemasangan (Sangat Penting!) Sebagian besar kebocoran oli disebabkan oleh pemasangan yang tidak tepat

1. Persiapan: "Pembersihan menyeluruh: Ini adalah langkah yang paling penting!" Setelah membongkar peredam kejut sepenuhnya, bersihkan secara menyeluruh alur pemasangan segel oli (dinding bagian dalam silinder), permukaan tabung bagian dalam (batang piston), segel oli baru, cincin penahan (cincin penahan), segel tahan debu, dan alur pemasangannya dengan kain bebas serat dan oli peredam kejut khusus atau isopropil alkohol. Pastikan benar-benar bebas debu, bebas oli, bebas serpihan logam, dan bebas residu dari cincin penyegel lama. Partikel sekecil apa pun dapat menggores bibir penyegel atau permukaan yang bersentuhan, menyebabkan kebocoran.

Periksa komponen terkait: Periksa dengan cermat permukaan tabung bagian dalam (batang piston) dari goresan, lubang, karat, atau pengelupasan lapisan. Bahkan kerusakan sekecil apa pun dapat memotong segel oli baru. Tabung bagian dalam yang rusak parah harus diganti atau diperbaiki secara profesional. Periksa apakah dinding bagian dalam silinder oli (alur pemasangan) halus tanpa gerinda atau kerusakan.

Pelumasan: Sebelum pemasangan, oleskan lapisan tipis oli peredam kejut yang ditentukan pada bibir penyegel segel oli baru, permukaan diameter luar segel oli, dan area langkah tempat tabung bagian dalam (batang piston) bersentuhan dengan segel oli. Ini memberikan pelumasan awal dan mencegah gesekan kering merusak bibir. Jangan gunakan mentega, gemuk, atau pelumas yang tidak ditentukan! 

2. Proses Pemasangan
 konfirmasi arah:

konfirmasi arah segel oli lagi! Bibir tahan debu (bibir sekunder, biasanya lebih tipis dan lebih lembut) harus menghadap ke luar (menuju lingkungan eksternal peredam kejut). Bibir penyegel utama (dengan pegas) menghadap ke dalam (menuju ruang oli). Memasangnya secara terbalik akan mengakibatkan kegagalan langsung.

Gunakan alat yang benar: sangat disarankan
gunakan alat/selongsong pemasangan segel oli khusus. Alat-alat ini berukuran pas dan dapat memberikan tekanan secara merata pada cincin luar rangka logam segel oli, memastikan bahwa segel oli ditekan pada tempatnya secara vertikal dan tanpa distorsi.
Hindari penggunaan alat yang tidak tepat: Jangan sekali-kali menggunakan alat logam tajam seperti obeng atau pahat untuk langsung mencongkel bagian karet segel oli (terutama bibir penyegel), karena hal ini hampir pasti akan menyebabkan kerusakan yang tidak terlihat dan menyebabkan kebocoran oli. Jika alat alternatif (seperti pipa PVC atau selongsong berukuran sesuai) harus digunakan, juga perlu dipastikan bahwa tekanan hanya diterapkan pada rangka logam luar segel oli yang kokoh, dan pengoperasiannya halus dan vertikal.
Penerapan tekanan yang halus dan vertikal: Saat memasang, pastikan bahwa alat atau selongsong sejajar dengan permukaan ujung silinder dan berikan tekanan yang halus dan vertikal. Hindari sudut kemiringan apa pun, jika tidak, segel oli akan miring, berubah bentuk, atau bahkan rusak.
Kedalaman pemasangan: Tekan segel oli ke bagian bawah alur pemasangan dan pastikan benar-benar rata dan tidak miring. Biasanya, perlu merasakannya menyentuh titik berhenti keras di bagian bawah alur.
Pasang cincin penahan: Pasang cincin penahan (cincin penahan) dengan hati-hati untuk memastikan telah dimasukkan sepenuhnya dan kuat ke dalam alur.

3. Pasang segel tahan debu: Segel tahan debu dipasang di slotnya, biasanya tepat di sebelah luar segel oli. Juga, konfirmasikan arah (biasanya dengan bukaan menghadap ke luar), dan gunakan alat yang sesuai atau dengan tangan (jika desainnya memungkinkan) untuk menekannya pada tempatnya dengan lancar. Permukaan kontak juga perlu dibersihkan dan dilumasi sebelum pemasangan.

4. Pasang tabung bagian dalam/batang piston: 
Saat memasukkan tabung bagian dalam ke dalam silinder dan melewati segel oli, berhati-hatilah! Pastikan ujung tabung bagian dalam (terutama ulir atau tepi tajam apa pun) tidak menggores atau mengait bibir penyegel utama segel oli.
Lindungi bibir penyegel: Anda dapat sepenuhnya membungkus dan menutupi ulir dan tepi tajam di ujung tabung bagian dalam dengan selongsong pelindung plastik khusus (biasanya disertakan dengan segel oli baru), cling film atau selotip yang dilapisi dengan oli peredam kejut dalam jumlah besar (berhati-hatilah agar tidak meninggalkan residu apa pun). Saat melewati segel oli, bergeraklah perlahan dan lurus.
Penjajaran: Pastikan tabung bagian dalam konsentris dengan silinder untuk menghindari pemasangan paksa pada sudut.

5. Pekerjaan lanjutan: Pembersihan ulang: Setelah pemasangan selesai, bersihkan bagian luar peredam kejut lagi, terutama area segel oli dan segel tahan debu.
Pengisian oli dan ventilasi yang benar: Ikuti dengan ketat persyaratan manual perawatan, gunakan jenis dan kapasitas oli peredam kejut yang ditentukan, dan lakukan prosedur pengisian oli dan ventilasi yang benar. Campuran udara akan memengaruhi kinerja penyerapan guncangan dan masa pakai segel oli.
Uji pendahuluan: Sebelum memasang kembali peredam kejut pada sepeda motor, tekan dan lepaskan peredam kejut secara manual beberapa kali dan perlahan untuk mengamati apakah ada tanda-tanda kebocoran langsung di area segel oli. Ini adalah kesempatan yang baik untuk memeriksa apakah pemasangan telah menyebabkan kerusakan yang jelas.
Uji pasca-pemasangan: Setelah pemasangan, lakukan uji berkendara kecepatan sedang dan rendah dalam kondisi aman untuk memeriksa apakah peredam kejut berfungsi dengan baik. Setelah parkir, periksa dengan hati-hati segel oli dari noda oli.